Obrolan Penting di Sabtu Malam

Posted: November 12, 2011 in adventure, KLINIK CINTA

Kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman saya di malam sabtu di bulan November tahun 2011 ya tepatnya ketika malam takbiran.  sabtu itu seperti sabtu yang sudah-sudah , entah mengapa saya sudah keseribu kalinya saya merasa hari sabtu itu tidak ada bedanya dengan hari senin yang menjemukan. berawal dari bangun tidur yang kesiangan dan mendapatkan mimpi buruk soal mantan saya yang menikah dengan pacar barunya dan saya menghadiri pernikahannya dengan keadaan lajang #lasutt sekali memang..

Karena kebetulan pada hari itu saya puasa, jadi setelah bangun tidur saya langsung bergegas mandi, dan setelah mandi saya pun langsung meng turn on komputer kesayangan saya dan mulai mengerjakan tugas hukum telekomunikasi. Jam menunjukan pukul 4 sore.. ya 3 jam setelah saya mengerjakan tugas tersebut, tiba-tiba datanglah sebuah sms yang tadinya saya kira dari (lagi-lagi) teman pria saya yang #lasutt dan aha! Ternyata sms kali ini datang dari sahabat wanita saya yang bernama jeng nila. Ya pada intinya sms tersebut jeng nila meminta saya menemaninya jalan-jalan sore dan dia pun mengatakan sekalian ada sesuatu yang penting yang dia ingin bicarakan (penasaran lah saya). hmm ya dari pada nganggur juga di rumah (baca: kandas) akhirnya saya dengan senang hati menyanggupinya.. akhirnya setelah kita sepakat untuk bertemu di HDL di daerah binong. Jam menunjukan pukul 6 magrib, setelah berbuka puasa dengan kudapan kecil, saya pun berangkat dengan restu kedua orang tua dan semangat 45 di tambah hujan rintik-rintik turut mengiringi kepergian saya.. Okeh berangkat!!!.

Setibanya di HDL, saya pun mengabarkan jeng nila kalau saya sudah sampai, tak lama setelah itu jeng nilai tiba  dan bilang kepadaku “ya.. knapa bawa motor, kirain aku kamu tau aku bawa mobil, biar tar kamu barengan aja ikut mobil aku, ya udah langsung ke BSM aja ” yo wiss kata ku akhirnya kami pun menuju BSM dan setelah memarkirkan motor aku pun menunggu di pintu masuk BSM. Aha jeng nila pun tiba akhirnya kita pun berjalan-jalan di dalam mall tersebut hingga pegal kaki ini, karena lapar akhirnya kami membeli makanan dan setelah membeli makanan kami pun mencari spot untuk mengobrol. dasar memang kami berdua adalah manusia galau, yang kerjaannya curhat terus di manapun kapanpun kami berada wkwkwk, Dalam obrolan itu kami isi dengan curhatan, dari mulai curhatan tentang mantan, kuliah, hingga gossip kampus #lasutt. Akhirnya saya pun menanyakan kepada jeng nila perihal obrolan penting apa itu yang hendak di sampaikan, dan dia bilang “pe, bantuin aku bikin slide buat persentasi donk” “ya ampunn jeng nilaaaaaa, kirain tuh mau ngobrol apaan, kalo masalah itu mah kan bisa via sms juga” kata ku, ckckc tak habis pikir saya dengan kelakuan ajaib jeng nila ini haha, yo wiss lah akhirnya saya pun menyanggupi untuk membantunya membuat slide presentasi. Ya setelah kami bosan menongkrong di mall tersebut akhirnya kami pun memutuskan untuk jalan-jalan ke lokasi lainnya, sekalian menikmati suasana kota bandung di malam hari. Kami pun memutuskan untuk menghabiskan sisa malam ini di jalan asia afrika.. brangkat!!!!

Sampai di asia afrika, suasananya memang sedang ramai dengan berbagai kegiatan, setelah memesan skuteng akhirnya kami pun melanjutkan sesi curcol kami. Ketika kami sedang asyik-asyiknya mengobrol tiba lah rombongan pawai orang-orang memakai sorban yang jika dilihat dari bendera yang di bawanya mereka adalah FPI (tau lah siapa ormas ini). dengan wajah galaknya, lebih galak dari prof man ketika mengusir mahasiswanya yang terlambat atau bahkan pak aman sembiring yang sedang mencerca mahasiswanya, mereka bilang “bubar..bubar.. bubar kalian!!’ “WTF..” kataku.. padahal kita cuman makan skuteng di jalan dan di suruh bubar, memangnya kami melakukan kesalahan apa “dasar orang gila”, karena kami tidak ingin terjadi masalah yang lebih besar akhirnya kami memutuskan pergi dari tempat itu, dan tidak lupa sambil membayar skuteng yang kami makan haha… ya memang ormas yang satu ini kerap berulah bagaikan preman alih-alih atas perintah agama, tapi mereka sendiri pun tidak tahu bagaimana agamanya sendiri yang mengajarkan hidup toleransi tanpa kekerasan, ya saya asumsikan mereka adalah “preman” berbalut baju gamis, jelas jelas kita bukan negara islam yang menggunakan hukum islam secara murni, kita adalah negara demokratis sosialis (saya sebut demikian karena memang dalam sila ke 5 kita mengandung makna sosialis) yang menjungjung tinggi UUD 1945, jadi yang menjadi pertanyaan nya di mana rasa toleransi yang telah berlangsung di Indonesia selama berabad-abad, kalau begini caranya saya jadi menyangsikan semboyan bhineka tunggal ika yang telah lama meresap di setiap jiwa rakyat bangsa Indonesia. Dan yang saya sayangkan adalah peranan departemen agama yang membiarkan ormas semacam ini tumbuh subur di Indonesia, saya rasa kedepannya perlu ada kontrol dari pemerintah dengan membuat regulasi agar ormas semacam ini tidak melakukan perbuatan di luar kewajaran alih-alih menegakkan agama yang ada malah merusak citra agama

yo wiss kami pun tertawa setelah kejadian itu dan akhirnya petualangan kami lanjutkan lagi ke BSM hahaha, ini lap ke 2 kami ke bsm yo wiss dari pada ketemu FPI lagi kan mendingan di dalem mall aman.. ya di sana pun kami lanjutkan dengan mengobrol hingga tak terasa jam menunjukan pukul 11 malam. Karena sudah larut akhirnya kami berdua memutuskan pulang ke rumah masing-masing.. satu kata buat hari itu #lasutt………

 “kedepannya perlu ada kontrol dari pemerintah dengan membuat regulasi agar ormas semacam ini tidak melakukan perbuatan di luar kewajaran alih-alih menegakkan agama yang ada malah merusak citra agama”

Tinggalkan komentar